Gery Coco Bear
Senin, 21 April 2014
Diposting oleh
All About Javanese House
di
18.22
1 komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
Gambar
Perencanaan Bangunan Teknik Sipil Software
Selasa, 08 April 2014
Diposting oleh
All About Javanese House
di
17.28
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
Excel Software
RUMAH JAWA JENIS LAIN
Kamis, 27 Maret 2014
Diposting oleh
All About Javanese House
di
18.04
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
Omah Jawa
BANGUNAN TAHAN GEMPA
Sabtu, 22 Maret 2014
BANGUNAN
/ RUMAH TAHAN GEMPA
Pada dasarnya konsep
perencanaan bangunan tahan gempa memiliki beberapa tujuan utama yang harus
tercapai yaitu untuk mempertahankan fungsi bangunan pasca gempa, mengurangi
efek yang ditimbulkan oleh gempa terhadap bangunan dan mencegah korban jiwa,
kerugian harta dan barang berharga akibat gempa. Berikut ini adalah prinsip /
perilaku yang diharapkan pada bangunan tahan gempa apabila terjadi gempa bumi :
- Bangunan dapat menerima beban gempa ringan tanpa mengalami kerusakan.
- Bangunan dapat menerima beban gempa sedang tanpa mengalami kerusakan struktural tapi boleh mengalami kerusakan non – struktural.
- Bangunan dapat menerima beban gempa besar dan boleh mengalami kerusakan non – struktural maupun struktural boleh rusak tapi tidak boleh roboh atau orang yang ada didalamnya selamat.
Berikut ini adalah hal
– hal pokok dalam merencanakan bangunan tahan gempa agar mengurangi bencana
akibat kerusakan karena gempa :
- Massa Bangunan
- Diusahakan seringan mungkin.
- Menghindari massa berat terutama dibagian atas kalaupun ada sebisa mungkin dibagian serendah mungkin pada bangunan.
- Kekakuan
Diberikan kekakuan secukupnya sehingga
gaya Inersia yang terjadi tidak besar dan lendutan simpangan antar tingkat
masih terletak dalam batas yang diijinkan.
- Redaman
- Sifatnya melawan gaya Inersia besar – kecilnya tergantung dari bahan yang digunakan, bentuk struktur, sufat tanah dan sifat getaran yang dialami.
- Diusahakan peredam Mekanis berupa ekstrusi dari logam cukup lunak atau dari karet yang dipasang sebagai landasan bangunan, kolom, dan balok.
- Kekuatan
- Struktur diberi kekuatan secukupnya sehingga akibat gempa sedang struktur tersebut tetap elastis tanpa mengalami kerusakan struktural tapi hanya kerusakan non – struktural yang dapat diterima.
- Akibat gempa kuat struktur tersebut walau alami kerusakan tetapi harus tetap bertahan tidak alami keruntuhan.
- Duktilitas
Kolom – kolom harus lebih kaku dan kuat
daripada balok sehingga sendi plastis selalu terjadi pada balok ( kehancuran
terjadi pada balok terlebih dahulu ).
- Keliatan
Dipengaruhi oleh bahan dan jenis
struktur bangunan. Untuk bangunan tinggi bahan paling cocok adalah baja dan
beton bertulang cor setempat. Beton pra – cetak penuh tidak sesuai pada
bangunan tinggi karena bobotnay dan kurang liat.
- Kompabilitas
Pada bagian bangunan yang berbeda dalam
kekakuan dan massanya dipisahkan satu terhadap lainnya karena pada
perbatasannya akan sulit mengusahakan Kompatibilitas Deformasi ( untuk
menghindari tubrukan antar massa atau bagian bangunana yang satu dengan yang
lain saat digoyang gempa ).
- Geometri
- Bentuk bangunan sebaiknya sederhana dan simetris.
- Bangunan sebaiknya simetri dalam kekakuan dan pembagian massanya.
- Kontinuitas
Sebaiknya diberikan kontinuitas dalam
massa dan kekakuan, tonjolan – tonjolan dan lekukan – lekukan dihindari.
LOKASI
BANGUNAN
Untuk menjamin keamanan
bangunan gedung dan rumah terhadap gempa, maka dalam memilih lokasi dimana
bangunan akan didirikan harus memperhatikan :
- Bila bangunan gedung dan rumah akan dibangun pada lahan perbukitan, maka lereng bukit harus dipilih yang stabil agar tidak longsor pada saat gempa bumi terjadi.
- Bila bangunan gedung dan rumah akan dibangun di lahan dataran, maka bangunan tidak diperkenankan dibangun di lokasi yang memiliki jenis tanah yang sangat halus dan tanah liat yang sensitif (tanah mengembang).
Bagian - bagian Bangunan Gedung
Diposting oleh
All About Javanese House
di
19.25
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
Bangunan Umum
BAGIAN - BAGIAN BANGUNAN GEDUNG ( Bagian 3 )
Jumat, 21 Maret 2014
G. ATAP
Atap adalah bagian paling atas bangunan
yang berfungsi sebagai penutup seluruh ruangan pada bangunan yang ada
dibawahnya sehingga terhindar dari panas, hujan, angin, kotoran, binatang,
untuk keamanan, penjaga privasi, sebagai elemen estetika / keindahan bangunan,
dsb.
Bentuk dan macam atap telah dijelaskan
diatas berikut ini akan dijelaskan mengenai konstruksi atap yang pada umumnya
digunakan terutama di Indonesia.
1. KONSTRUKSI
KUDA – KUDA ( SPANT )
Konstruksi Kuda – kuda adalah kerangka
yang mendukung seluruh atap termasuk beratnya sendiri.
2. PENUTUP
BIDANG ATAP
Penutup bidang atap terdiri dari
bermacam – macam bahan yang pada pokoknya harus rapat terhadap air hujan, tahan
cuaca, kuat ringan, tidak mudah terbakar, tidak memerlukan banyak perawatan,
dsb. Lereng atap berbeda – beda tergantung bahan penutup atap serta selera
pemilik maupin perencana. Besar – kecilnya lereng atap tergantung dengan bahan
penutup yang digunakan.
BAHAN
ATAP
|
SUDUT
LERENG
|
Beton
|
1 - 2˚
|
Kaca
|
10 - 20˚
|
Semen – Asbes –
Bergelombang
|
15 - 25˚
|
Seng
|
20 – 25˚
|
Genteng
|
30 - 40˚
|
Sirap
|
25 - 40˚
|
a. Atap
Genteng
Banyak digunakan diseluruh Indonesia dan
biasanya terbuat dari tanah liat ada pula dari semen. Kelebihannya murah,
memenuhi syarat, awet dan tidak banyak perawatan. Memiliki daya tolak bunyi,
panas dan dingin. Lereng atap dibuat sedemikian sehingga air hujan dapat segera
mengalir kebawah dan hubungan antara satu sama lain dibuat serapat – rapatnya.
b. Atap
Sirap
Terbuat dari kayu belian dari Sumatera
dan Kalimantan sedangkan di Jawa menggunakan kayu onglen dan jati.
c. Atap
Semen – Asbes – Bergelombang
Terbuat dari campuran semen. Baik karena
bisa mengisolasi udara panas bila diluar berhawa panas sedang bila dingin rumah
tidak terasa dingin. Selain itu bisa meredam bunyi dengan baik. Serta tahan
terhadap cuaca. Jenis ini lebih baik dari seng karena seng mudah berkarat,
ujungnya tajam dan berbahaya, bila hujan terdengar bunyi yang tidak
menyenangkan serta bila hawa panas rumahpun terasa panas.
Untuk itu seng dianjurkan untuk
digunakan pada atap tambahan. Untuk pemasangan jenis atap ini cukup menggunakan
gording saja tidak perlu usuk karena ukurannya yang panjang dan dibautkan
dengan baut.
d. Dsb.
Lihat Video Terkait :
Diposting oleh
All About Javanese House
di
20.19
1 komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
Bangunan Umum
Langganan:
Postingan (Atom)